Haryati Lawidjaja: Masa Depan Dunia Digital Advertising

Oleh Steffi Teowira, 6 years ago

Haryati Lawidjaja punya pengalaman kaya di bidang telco yang diasah saat bekerja untuk berbagai perusahaan ternama selama beberapa tahun. Kini ia menyumbangkan keahliannya ke dunia digital advertising sebagai Country Director Adknowledge Asia Pacific. Bagaimana pandangannya terhadap sektor yang sedang berkembang di Indonesia ini?

Bagaimana awalnya Anda bisa bekerja di Adknowledge?

Ketika di-approach, saya juga penasaran ini sebetulnya bidang apa, jadi saya dengarkan dulu tantangannya dan kali ini benar-benar berjalan independen. Saya lihat consumer behaviour semua mulai fokus di sosial media tapi investasi untuk marketing masih konvensional, jadi saya rasa ada peluang untuk mengembangkan talenta di social media advertising yang berbasis data analytics. Saya sangat tertarik dengan bidang ini.

Terlebih lagi, selain mendapat pengalaman baru, saya berharap dapat membuat perbedaan dan memberi kontribusi ke pasar. Marketing konvensional biasa berdasarkan gut feel dan agak sulit untuk mengukur impact-nya. Dengan sistem yang baru ini, semua berdasarkan transparansi dan ROI yang didapat dari data. Kita bisa membuat perbedaan di pasar dengan sistem ini.

Bagaimana Anda mendeskripsikan satu hari dalam hidup Haryati Lawidjaja di Adknowledge?

Biasa habis dari gym, saya ada di kantor sebelum jam 9, tapi kalau ada meeting klien bisa jam 8 pagi. Kami mengadakan rapat tim setiap minggu untuk koordinasi jika ada proyek klien. Walau kliennya belum banyak, tapi yang penting kualitasnya, karena jika pemain besar sudah mulai mengadopsi service dan sistem kami, akan lebih mudah untuk memasuki pasaran.

Misalnya dengan beberapa klien, mereka masih menjalankan marketing secara konvensional melalui iklan TV, tapi TV kan ada primetime dan non primetime, dan sulit untuk menjangkau demografik yang diharapkan secara efektif. Sementara kalau menggunakan sosial media, engagement-nya benar-benar 100%.

Karakter seperti apa yang Mbak Haryati cari untuk menjadi pegawai?

Orangnya harus mau belajar dan bisa belajar cepat. Semua hal cepat berubah, jadi kalau pertimbangan saya hanya mempekerjakan satu orang yang expert di satu hal, nanti kalau ada teknologi atau tren yang baru, masa dipecat?

Saya tidak keberatan mempekerjakan fresh graduate, asal mereka tidak mudah pergi saja setelah kami menginvestasikan waktu untuk mengembangkan talenta. Ini tantangan yang kami hadapi.

Bagaimana caranya untuk unggul dari kompetitor Anda dengan budget terbatas?

Biasanya saya tidak akan memikirkan bagaimana agar saya menang dari saingan saya. Prioritas saya selalu ada pada klien: apa yang mereka butuhkan dan saya akan berusaha memenuhi keinginan klien. Saya hanya butuh untuk menghadirkan hasil berkualitas dan inovatif. Klien mungkin banyak maunya, mau hasil berkualitas tapi dengan harga murah, dan banyak kompetitor saya yang "berani" mengejar klien dengan cara itu.


Selanjutnya

Berlangganan Artikel Kami

Dapatkan tips karir terbaru dengan berlangganan artikel kami



Read This Next



Tweets
Ikuti Kami