Haryati Lawidjaja: Perjalanan Karier Dipandu Passion

Oleh Steffi Teowira, 6 years ago
Di Nokia saya juga berganti-ganti peran dan saya selalu mengejar sesuatu yang baru untuk dipelajari, dari awalnya digital services, portfolio strategy, kemudian developer ecosystem untuk mengumpulkan developer Nokia di Indonesia. Ketika di sini, saya juga dapat tawaran untuk ke Finlandia mengurus emerging market dan bekerja sama dengan orang-orang R&D.

Bagaimana Anda bisa menemukan passion di dunia Telco dan akhirnya jatuh cinta dengan Marketing dan Advertising

Saya rasa yang membantu saya sadar bahwa ini adalah passion adalah saya selalu terbuka untuk mencoba hal baru. Saya tidak akan menolak sebelum mencobanya. Sepanjang perjalanan karier saya, kalau ditawari pekerjaan di lini lain, saya juga akan menganggapnya sebagai peluang belajar. Di awal-awal, saya juga tidak tahu apa yang benar-benar saya sukai, tapi saat saya turun tangan langsung dan bekerja, saya sadar kalau saya cukup menikmati bidang itu. Kalau ada peluang baru, ya coba saja. Paling tidak saya memperoleh pengalaman baru karenanya.

Saya tidak pernah terlalu memikirkan soal gaji. Saya selalu memilih yang sesuai passion karena tidak selamanya hal-hal akan terjadi sesuai harapan. kita Tapi kalau punya passion, walaupun susah, saya akan terus maju.

Apa titik tertinggi dan terendah dalam karier Anda?

Titik tertinggi saat saya di Nokia karena budayanya yang bagus dan kesempatan yang kaya. Kalau rendah juga sebetulnya bukan rendah, tapi cukup menantang, yaitu waktu di Telkomsel. Tawarannya datang dari klien saya waktu di Nokia untuk mengurus mobile advertising business, dari nol. Saya tidak punya pengalaman di bidang ini, tapi sekali lagi, saya rasa paling tidak saya dapat pengalaman. Coba saja dulu.

Dari awal, saya tahu pekerjaan ini pasti sulit, tapi itu alasan kenapa saya memutuskan ke situ karena saya tahu akan sulit dan penuh tantangan jadi saya bisa mencoba mendorong limit saya.

Karena saya pendatang baru dari luar, lingkungan kerjanya agak tertutup, tapi saya jadikan motivasi. Selama waktu saya di situ, saya dan tim saya mengembangkan bisnis hingga 400%, dan juga mendapat penghargaan global dan regional. Results speak better.

Anda pernah berkarier di perusahaan nasional dan multinasional. Apa perbedaan paling signifikan yang Anda rasakan?

Perbedaan paling signifikan hanya di budaya kerjanya. Tidak ada budaya yang benar atau salah, yang ada hanya masalah kecocokan dan kemauan individu di dalamnya untuk terbuka pada hal baru.

Kita perlu menjaga keseimbangan hidup antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Bagaimana Anda melakukannya di tengah kesibukan?

Perlu tahu prioritas saja sih, tahu waktunya untuk commit ke waktu kerja dan waktu personal. Ketika saya bekerja, saya memberikan 110% ke pekerjaan saya. Kalau waktu liburan, saya benar-benar berlibur karena itu yang akan me-recharge diri saya.

Apa ada buku yang Anda rekomendasikan untuk dibaca semua orang? 

"The Leader Who Had No Title" oleh Robin Sharma. Buku ini mengajarkan saya untuk bertanggung jawab pada pilihan saya, alih-alih menyalahkan orang lain. —Qerja.com

Baca juga:

Sebelumnya

Berlangganan Artikel Kami

Dapatkan tips karir terbaru dengan berlangganan artikel kami



Read This Next



Tweets
Ikuti Kami