Wirausaha berbasis teknologi telah mengubah wajah dunia bisnis. Kini sudah sering dijumpai kisah-kisah tentang usaha berbasis teknologi yang didirikan di garasi rumah atau asrama mahasiswa oleh orang muda penuh renjana menjadi perusahaan raksasa dunia. Teknologi memang membuka kesempatan untuk siapa saja memulai usaha digitalnya.

Startup, atau industri teknologi berbasis internet, memang terkenal unik dan membawa sesuatu yang baru karena secara konsep bisnis ia mendobrak model bisnis yang konvensional. Dan gejolaknya juga sampai di negeri ini. Sungguh menggembirakan kini makin banyak anak-anak muda yang memilih terjun mendirikan startup-nya sendiri. Meski saat ini industri ini masih didominasi pria, namun wanita juga ikut berperan dalam membangun industri yang masih terbilang muda ini di Indonesia.

Berikut segelintir ‘Kartini-Kartini Digital’, wanita-wanita muda, penuh renjana yang mengembangkan bisnis digitalnya:

1. Arini Astari – Belsbee

Belbee adalah startup layanan penyewaan gaun dan kebaya yang didirikan oleh Arani tahun 2014. Arani mengembangkan bisnis ini didasari oleh peluang bisnis yang terbuka dengan fakta gaun pesta harganya relatif mahal, namun hanya dipakai sesekali seumur hidup.
 

2. Aulia Halimatussadiah – NulisBuku

Co-founder dan CTO Nulisbuku yang akrab dipanggil Olliie ini, bukan nama yang asing di lanskap digital Indonesia. Ia menggabungkan hobi menulis dan kemampuan teknologi untuk memberikan kesempatan bagi penulis yang ingin mempublikasikan karyanya. Selain itu ia juga aktif berperan untuk mendorong wanita lebih aktif dalam dunia digital melalui Girls in Tech. 

3. Cynthia Tenggara – Berrykitchen

Pengusaha adalah orang yang selalu dapat melihat peluang dan bekerja keras untuk mengeksekusi idenya. Cynthia adalah salah satunya, ia mengembangkan bisnis catering online BerryKitchen. Kini, setelah berhasil menarik hati investor untuk mengucurkan dananya, Cynthia mengembangkan usahanya dengan membuka dapur baru yang terdiri dari tujuh ruangan berbeda, dikhususkan untuk tiap jenis makanan yang diolah.