Dari Teman Jadi Atasan: 7 Aturan Saat Anda Jadi Bos Teman Sendiri
Oleh Steffi Teowira, 7 years ago

Bekerja sekantor dengan teman memang menyenangkan. Tapi juga bisa jadi rumit kalau sang sahabat ternyata adalah bawahan Anda. Garis batas antara hubungan pribadi dan profesional berpotensi menjadi buram. Jika tidak ditangani dengan hati-hati, pertemanan Anda akan mengundang desas-desus tidak sedap di kantor, bahkan mengancam hubungan baik Anda dengan teman tersebut. Simak beberapa poin ini agar Anda tetap bisa jadi atasan yang baik sekaligus teman yang baik.
1. Berusaha Untuk Adil
Jangan biarkan perasaan pribadi Anda mempengaruhi keputusan ketika tiba saatnya untuk pembagian pekerjaan, pemberian promosi, atau bahkan PHK. Lupakan status Anda sebagai teman dan berpikirlah dari sudut pandang seorang atasan yang menghadapi pegawainya. Jika ia berprestasi, beri penghargaan. Jika ia bermasalah, tangani selayaknya Anda menangani bawahan Anda lainnya. Jangan sampai Anda menciptakan kesan pilih kasih yang nantinya merusak keakraban tim Anda.
2. Batasi Topik Pembicaraan
Ketika Anda menjadi atasan dari teman sendiri, Anda perlu cermat memilih hal-hal yang bisa dan tidak bisa Anda ceritakan kepada teman Anda, begitu juga sebaliknya. Suka atau tidak, semua orang punya prioritas berbeda. Anda tentu tidak ingin rahasia pribadi Anda digunakan sebagai ‘senjata’ untuk menyerang posisi Anda, bukan? Begitu pun dengan informasi perusahaan yang bersifat rahasia dan hanya boleh diketahui oleh posisi tertentu, jangan sampai bocor ke telinga sang teman di sesi obrolan kasual Anda di luar kantor. Bila perlu, sisihkan waktu di luar waktu kerja untuk membahas dinamika pertemanan yang mungkin berubah karena hubungan kerja Anda untuk menghindari kesalahpahaman dan ketidaknyamanan di masa depan.
3. Berhati-hati Dengan Tindak Tanduk di Kantor
Semua orang, dari manajemen senior, HRD, hingga staf akan tahu mengenai pertemanan Anda. Hal-hal kecil yang Anda lakukan seperti misalnya hanya menyapa satu orang saja ketika tiba di kantor akan menjadi sumbu gosip dan bersiko menciptakan drama tidak perlu jika tidak berhati-hati. Jika Anda beramah tamah, beramah tamahlah pada semua staf Anda, jangan membuat pegawai lainnya curiga Anda memberi perlakuan khusus kepada satu orang saja.
4. Menjaga Komunikasi
Bukan berarti Anda menghindari bicara dengannya. Jika ia butuh masukan mengenai pekerjaan, jadilah seorang sahabat yang dapat memberi input berharga dan jika ada hal yang Anda rasa bisa membantu meningkatkan performanya di tempat kerja, berikan nasehat Anda.
Selanjutnya