Tidak berlebihan rasanya jika kita menjuluki beberapa tahun belakangan sebagai tahun-tahun jaya perkembangan startup di Indonesia. Hingga awal tahun ini, diperkirakan sudah ada ribuan startup lokal yang mewarnai dunia karier dalam negeri. Identik dengan generasi milenial yang serba inovatif dan serba cepat, startup menjadi opsi menarik bagi individu kreatif yang mencari alternatif kerja di jalur korporat. Selain kompensasi moneter, apa saja keuntungan bekerja di startup?

1. Terlatih Siap Sedia Untuk Semua Hal



Lingkungan startup yang serba dinamis mendorong pegawainya untuk fleksibel dan selalu beradaptasi, baik untuk jenis tanggung jawab Anda, perubahan rencana proyek, atau mengambil alih pekerjaan di luar job description. Anda akan terlatih untuk membuat keputusan cepat dan segera merespon pada situasi darurat yang perlu segera ditangani, bahkan jika Anda harus mengubah rencana dalam waktu singkat.

 2. Memupuk Kreativitas dan Manajemen Waktu
Di startup, supervisi yang cenderung minimum menyebabkan Anda harus sigap dalam mengatur waktu. Anda terlatih untuk memprioritaskan tugas dan disiplin dalam mengejar deadline. Walau kadang Anda mungkin merasa kewalahan, ingat saja, tanpa dibatasi hierarki dan lapisan manajemen, diskusi ide akan mengalir lebih luwes dan akan Anda lebih leluasa dalam proses eksekusinya.



Setiap saat, semua orang punya ide segar dan untuk tetap berada di garis terdepan, startup harus terus bereksperimen dengan inovasi terbaru dan bergerak lebih cepat dibanding perusahaan besar lainnya. 

 3. Melihat Langsung Respon Konsumer
Apa pun posisi Anda dalam perusahaan, Anda akan lebih peka terhadap reaksi konsumer karena Anda harus langsung aktif mengukur respon mereka terhadap produk yang dihasilkan, supaya tim Anda kemudian bisa mengutak-atik produk sesuai kebutuhan. Bandingkan dengan perusahaan besar di mana Anda mungkin hanyalah satu kait kecil di rantai produksi raksasa.

 4. Semua Orang Adalah Anggota Tim



Jumlah pegawai startup yang umumnya relatif kecil berarti setiap orang, tidak ada yang terlewatkan, adalah bagian integral dari sebuah proses. Sering kali hal ini berarti seluruh lini produksi akan goyah begitu satu orang saja keluar. Di sisi lain, hal ini akan lebih cepat menumbuhkan keakraban antar pegawai dan sense of belonging yang kuat karena masing-masing pegawai terlibat langsung dalam pembangunan perusahaannya.